Postingan

RENUNGAN PESAN

Gambar
  Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.  Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam.  Pesan kedua…..dia membukanya. Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.  Diapun mulai membaca isinya: “Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook.  Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu.  Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik.  Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan. Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah ! Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong.  Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me- manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.  Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tid
Gambar
  RENUNGAN PESAN Kisah Zun-Nun Al-Misri, Seorang Sufi Beberapa waktu yang lalu, di Mesir hidup seorang sufi yang masyhur bernama Zun-Nun. Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya : “Tuan, saya belum faham mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di zaman yang ini berpakaian baik amat perlu, bukan hanya untuk penampilan namun juga untuk tujuan banyak hal lain.” Sang sufi hanya tersenyum, ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata : “Sahabat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Cubalah, bolehkah kamu menjualnya seharga satu keping emas”. Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu dan berkata : “Satu keping emas ? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu”. “Cobalah dulu sahabat muda. Siapa tahu kamu berhasil”, jawab Zun-Nun. Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedag

BALASAN KEBAIKAN

Gambar
  Suatu sore saat langit cerah namun teduh, dengan angin bertiup semilir, di halaman sebuah rumah berpagar tinggi, seorang ayah yang telah lanjut usia dan anak lelakinya yang masih muda tampak sedang duduk dibangku taman.  Bersantai sambil menikmati suasana sore hari yang nyaman. Sang anak asyik membaca koran, sedang sang ayah tampak hanya diam terpekur memandangi tanaman. Ketika tiba-tiba seekor burung pipit hinggap di dedaunan tanaman yang berada didekat sang ayah, ia bertanya kepada anaknya,  "Nak, Apakah itu?". Setelah melihat sejenak kearah tanaman sang anak menjawab ringan, "Itu burung pipit yah", kemudian ia melanjutkan membaca koran. Sang ayah memandang kearah burung itu lagi, kemudian bertanya kembali,  "Apakah itu?" "Sudah aku katakan burung pipit yah", jawab si anak dengan nada sedikit kesal. Sang ayah masih memandangi burung pipit tersebut, yang tak lama kemudian terbang dan hinggap kembali di tanah disisi lain dari halaman tersebut.

SEBUAH KISAH TENTANG CINTA

Gambar
  SEBUAH KISAH TENTANG CINTA Ayah ada di dalam kamar, beberapa kali batuk². Sementara di ruang tamu, ibu sedang ngobrol dgn anak perempuannya. “Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan”, kata ibu. Aku mendengarkan ibu dengan heran. “Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan. Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki² tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang”, kata ibu. “Ibu memang sering menelponmu. Tahukah kau, itu selalu ayahmu yg menyuruh dan mengingatkan. Mengapa bukan ayahmu sendiri yg menelpon? Dia bilang, “Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yg terbaik”. “Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang. Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu

Kurban untuk lbu

Gambar
  Idul adha kian dekat. Semakin banyak orang yang mengunjungi stan hewan kurbanku. Sebagian hanya melihat-lihat, sebagian lagi menawar dan alhamdulillah tidak sedikit yang akhirnya membeli. Aku menyukai bisnis ini, membantu orang mendapatkan hewan kurban dan Allah memberiku rezeki halal dari keuntungan penjualan. Suatu hari, datanglah seorang ibu ke stanku. Ia mengenakan baju yang sangat sederhana, kalau tidak boleh dibilang agak kumal. Dalam hati aku menyangka ibu ini hanya akan melihat-lihat saja. Aku mengira ia bukanlah tipe orang yang mampu berkurban. Meski begitu, sebagai pedagang yang baik aku harus tetap melayaninya. "Silahkan Bu, ada yang bisa saya bantu?" "Kalau kambing itu harganya berapa, Pak?" tanyanya sambil menunjuk seekor kambing yang paling murah. "Itu 700 ribu Bu," tentu saja harga itu bukan tahun ini. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. "Harga pasnya berapa?" Wah, ternyata ibu itu nawar juga. "Bolehlah 600 ribu, Bu.

RENUNGAN PESAN 3

Gambar
  Pada bulan awal Januari 1987 silam, usai pesta perayaan malam pergantian th, ada seorang bocah lelaki miskin yang hidup dari menjual barang asongan dari pintu ke pintu,  menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa Rupiah uangnya, dan kala itu dia sangat lapar sekali.  Bocah kecil tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya.  Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda cantik membuka pintu rumah.  Bocah kecil itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.  Dan wanita muda tersebut melihat dengan menyelidik, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu segar dari dalam lemari es nya.  Bocah itu tertegun heran & meminumnya dengan lambat, seraya ditatap dengan penuh iba hati dari wanita tsb, dan tak lama kemudian bocah kecil itu bertanya dengan polos, ”  Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini..???” dan Wanita itu menjawab dengan penuh

LIMA PERKARA

Gambar
  Kisah lima perkara aneh Abu Laits as- Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.  Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi,  "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."  Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam.  Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.&q